1/28/2011

Tren Rambut 2011: Gabungan Tren Asia dan Eropa

KOMPAS.com - Hisato Suzuki, International Director Hair Studio Shunji Matsuo by Hisato memperkirakan, tren yang ingin ia perkenalkan kepada pelanggannya di Indonesia untuk tahun 2011 ini adalah gabungan dari tren Eropa dan tren Asia. Menurutnya, tren tahun ini sifatnya akan condong kepada keseimbangan antara yang tegas dan ringan (heavy and light).

Saat temu media dan perayaan pembukaan One Piece Hair Studio (bagian dari Shunji Matsuo by Hisato) di Sogo Central Park, Jakarta Barat, Kamis, 27 Januari 2011, Hisato menerangkan, di Eropa, tren tahun ini berkisar antara neo-geometric, balanced bob, dan assymetric fringe. Saat berkunjung ke Eropa, Hisato mengambil beberapa foto dari seminar tren di sana dan beberapa majalah tentang penataan rambut. Foto-foto itu kemudian diperlihatkan dalam presentasinya di hadapan media. Ia menjelaskan, ide keseimbangan heavy and light itu terlihat pada potongan rambut yang tegas dan tipis di bagian belakang kepala, sementara rambut bagian depan atau samping kepala dibuat tebal dan penuh.

Sementara di Asia, menurut Hisato, beberapa tahun belakangan ini terkenal dengan gaya yang cute dan manis. Memasuki tahun 2011 ini, Hisato melihat juga ada keseimbangan antara tegas dan ringan itu. Di Jepang, hasil riset tren 2011-nya menegaskan hal itu. Misal, untuk rambut medium, di bagian poni dibuat tebal dan lurus, sementara bagian bawah rambut dibuat wavy untuk memberikan movement yang berkesan ringan. "Saat ini tren di Jepang banyak movement dan rambut berpotongan pendek. Trennya memang mirip dengan yang di Eropa, tetapi beda pada hasil akhirnya. Ada tren yang ujung rambutnya dibuat tajam, ada pula perming. Yang jelas, tahun ini banyak bermain pada poni berpotongan kreatif," jelas Hisato yang sudah 14 tahun terjun di bidang penataan rambut.

"Untuk pasar pelanggan Singapura dan Indonesia, tren Eropa dan Asia harus digabung. Sebenarnya, kami lebih ingin membangun personal trend. Tren yang lagi marak memang potongan bob kreatif dan pendek. Tetapi tidak harus, kok. Jika ingin rambut tetap panjang, tak masalah, kita cari cara untuk mengikuti tren yang ada dengan rambut Anda. Penataan harus tetap disesuaikan dengan pekerjaan, gaya hidup, dan latar belakang si klien," jelas Hisato yang merupakan lulusan Ayami Hair and Beauty School serta Beautician School dari Australia ini.

Sementara untuk pewarnaan, masih bermain pada warna tembaga. Namun di Eropa, mencoba tren warna dasar terang, sementara highlight-nya justru gelap. Di Asia, perkiraan akan ada tren pewarnaan dengan efek 3 dimensi, artinya warna yang digunakan lebih dari 2, tidak lagi hanya satu warna pada seluruh rambut.

⁠Penulis: NAD ⁠ ⁠Editor: Nadia Felicia

Tips Bila Orangtua Tak Restui Pasangan (VIVAnews)

Jum, 28 Jan 2011 11:15 WIB

VIVAnews – Mempunyai pacar yang Anda sayangi tentu saja sangat menyenangkan. Kehadirannya bisa membuat hidup ini lebih berwarna dan bersemangat. Tapi, bagaimana bila kisah cinta tidak berjalan mulus karena orangtua tidak setuju dengan pasangan Anda.

Kebanyakan orangtua selalu merasa tahu yang terbaik, ini tidak dapat dipungkiri karena mereka memang lebih banyak pengalaman hidup. Tetapi apakah juga mencakup calon pasangan hidup Anda?  Sebelum membuat putusan, sebaiknya mari mengevaluasi situasi hubungan Anda, dikutip dari Datingtips.

- Tanyakan orangtua Anda mengapa mereka tidak menyukai pacar Anda Tentu saja, orangtua punya alasan bila mereka memiliki kesan negatif terhadap seseorang. Tanyakan dengan sopan pada orangtua, mengapa mereka tidak menyukai pasangan Anda.

Keluhan mereka mungkin berkisar antara fisik, misalnya pacar Anda jauh lebih tua dari usia Anda. Atau mungkin juga karena perilaku pacar Anda yang terlalu lekat dengan Anda, padahal belum menikah.

- Tanyakan pada teman-teman Anda Berbicaralah dengan teman-teman dekat Anda dan meminta pendapat mereka tentang pacar Anda. Bila ada sesuatu yang kurang sreg, jangan mendebat mereka, sebaliknya dengarkanlah apa yang teman-teman sampaikan.

Tentunya mereka memiliki pendapat juga dan bila mirip dengan sikap orangtua Anda, maka memang ada masalah dengan pasangan Anda.

- Mengevaluasi masalah Kumpulkan semua informasi yang dapat tentang si dia. Lalu, evaluasilah. Tanyakan pada diri Anda, apakah akan tetap melanjutkan hubungan berdasarkan apa yang orang lain pikirkan tentang pacar Anda atau tidak.

Jika pacar Anda dianggap terlalu pemalu, mungkin dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengenal orang-orang di sekitar Anda. Bila pacar tidak menghormati orangtua Anda, Anda mungkin memang harus meninggalkannya.

Pada akhirnya, kata hati Anda sendirilah yang akan menentukan apakah kicah cinta ini akan berlanjut atau tidak.

- Evaluasi hubungan Anda Anda harus memastikan mengapa menyukainya atau mempertahankannya. Apakah ini karena cinta pertama? Apakah Anda dipaksa oleh rekan-rekan untuk mempunyai pacar? Apakah Anda merasa bahwa Anda harus punya pacar untuk menjadi orang yang ‘normal’?

Apakah karena semata-mata untuk memenuhi kebutuhan seksual atau apakah Anda melihat diri Anda akan menikah dengannya? Anda dapat menggunakan "alasan" untuk mengevaluasi apakah akan melanjutkan hubungan atau tidak.

- Mengevaluasi sikapnya terhadap Anda Apakah pacar Anda memperlakukan Anda dengan hormat atau dia menganggap Anda sebagai "pelacurnya"? Apakah dia pernah merugikan Anda baik secara fisik maupun emosional? Jika jawabannya tidak berada pada sisi positif, mungkin Anda perlu untuk mengakhiri hubungan. (umi)