Selain disibukkan dengan kegiatan kuliah sebagai kegiatan utama, saya mempunyai 2 kegiatan yang saya sadari sangat saya butuhkan untuk melengkapi hidup saya, tanpa 2 kegiatan tersebut saya rasa saya bukan Shanti Wiandra Putri, hehe. Saya mempunyai skill menari, maka kegiatan waktu luang saya yang pertama adalah menari di acara-acara pernikahan maupun perhelatan kebudayaan.Kegiatan ini sudah saya lakukan sejak SMP kelas 3 ketika saya bergabung di Sanggar Tari Bali Dewata. Pada saat itu saya masih menjadi murid di sanggar tersebut yang mendapatkan kesempatan untuk lebih aktif dibandingkan dengan penari yang lainnya. Saya mengikuti pentas-pentas di acara resepsi pernikahan sudah tak terhitung jumlahnya, karena banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan di setiap pentasnya. Pernah sanggar tersebut mengikutkan saya dan teman-teman dalam festival tari kreasi Sunda, meski tarian kami tidak juara, tetapi tarian yang diciptakan oleh Tante Nengah (owner Sanggar Dewata) mendapatkan apresiasi yang bagus dan malah difavoritkan oleh para penonton.
Gambar 1 Tari Setri Wala Sidhi, new creation between Balinese and Sundanese
Setelah festival tersebut, job pentas saya sedikit demi sedikit mulai berkurang, paling banter menari di pura pada saat acara piodalan. Saya pun mengalami rasanya diberikan honor yang lumayan untuk jajan saya di sekolah selama seminggu, bahkan sampai tidak berhonor satu rupiah pun, tetapi hal itu bukan menjadi patokan bagi saya, melainkan bagaimana caranya agar terus menumbuhkan rasa peduli terhadap kebudayaan apapun yang ada di negara sendiri. Mulai tahun 2007 saya bergabung dengan sanggar tari Bali juga yaitu Lembaga Kesenian Bali Saraswati yang berpusat di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki. Disini saya benar-benar menemukan pengalaman yang baru, mulai dari guru-gurunya, sistem belajarnya, sampai pentas-pentas narinya. Sebagai penari disini dituntut untuk menerapkan kedisiplinan waktu dan bertanggung jawab dengan kemampuan menari. Saya merasakan sekali perubahan dalam diri saya semenjak bergabung di sanggar Saraswati dan saya juga sampai saat ini masih dipercaya untuk mengikuti pentas-pentas yang tidak hanya resepsi pernikahan, tetapi festival sampai perhelatan kebudayaan sampai acara kepresidenan juga saya pernah mengikuti.
Gambar 2 Tari Gadung Kasturi pada Schouwburg X Festival 25 Tahun Gedung Kesenian Jakarta
Saya sangat bersyukur di setiap pentasnya dengan honor yang dapat mencukupi kebutuhan saya sehingga saya bisa membeli sendiri tanpa meminta kepada orang tua, walaupun nilainya masih jauh dibandingkan dengan bekerja di kantoran ataupun wirausaha. Tetapi saya yakin dengan skill saya ini saya pun akan menemukan sebuah pekerjaan yang sangat berarti untuk hidup saya. Amin.
Kemudian kegiatan saya yang kedua, masih seputar dunia seni. Saya menjadi manajer sebuah band yang masih merintis karir dari bawah (saya yakin pasti bisa sukses seperti band-band artis terdahulu), yaitu RELIEF Band. Awal mula pertemuan saya dengan RELIEF dikarenakan pacar saya, Angga (gitaris), mengenalkan saya kepada personil yang lainnya yaitu Salim (drummer), Bombom (bassis), dan Yuvi (vokalis) di kediaman Bombom. Entah ide saya yang terbilang aneh (mungkin) bagi semua orang yang ada disana, saya mengajukan diri sebagai manajer band!! Wow, bahkan saya tidak tahu apa itu manajer, bagaimana caranya jadi manajer, apa yang harus dilakukan ketika menjadi manajer band, terutama ketika saya harus menghadapi keadaan band ini masih belum memiliki apapun, sehingga saya tertantang untuk menemukan event-event band yang bagus untuk RELIEF ini. Dimulai dari itu, saya kemudian promo di grup jejaring sosial kelas saya di perkuliahan demi mengetahui informasi tentang event-event band yang akan diselenggarakan. Thanks to Dimas Julio (DJ), teman saya ini memberitahu sebuah acara yang akan diselenggarakan di sebuah universitas swasta di Jakarta. Tanpa babibu lagi saya langsung menelepon panitianya untuk mencari informasi. Rasanya deg-degan pertama kalinya saya bernegosiasi dengan orang luar yang bisa jadi akan membohongi saya, tetapi sejauh itu saya cukup percaya dan tibalah hari Hnya RELIEF dapat pentas di sebuah mal di kawasan Kelapa Gading. Selanjutnya saya masih berjuang kesana kemari demi mendapatkan satu event saja, sudah dapat saja bersyukur sekali. Yes!! Adanya acara fakultas di kampus saya ternyata membuka peluang band saya bisa masuk untuk pentas. Kemudian ketiga kalinya di sebuah cafe yang berada di daerah Margonda, RELIEF pun dapat tampil disana, yang agak mengejutkan saya pada waktu itu EOnya memberikan sebuah amplop yang isinya honor untuk RELIEF, dengan rasa bahagia saya akhirnya bisa sedikit bernafas lega, ternyata mulai ada prospek yang bagus. Mulai di acara yang keempat, event pun sedikit menurun, sehingga kami fokuskan untuk melakukan rekaman lagu, saat ini sudah ada 4 buah lagu yang resmi terekam meski belum mastering. Selanjutnya event-event mulai berdatangan satu demi satu kepada RELIEF membuat saya harus menata ulang jadwal sehari-hari saya agar kuliah, menari, dan band bisa berjalan harmonis. Bahkan dalam beberapa event saya selalu diminta sebagai "pemanis" di panggung dan saya pun harus sendirian ketika saya ingin mengambil foto mereka sekaligus ingin mengabadikan mereka di video, rasanya seperti capek sekali bekerja seperti itu semuanya, menjadi make-up artist pun saya lakukan, sampai wardrobe personil pun saya harus pilihkan. Itu tidak mudah, sampai saya hampir keteteran, tetapi adanya dukungan dari sahabat-sahabat saya di kelas membuat saya masih semangat untuk melakukan itu semua, karena mereka sangat meyakinkan bahwa hidup saya pasti sukses dengan jalan ini jika suatu saat lapangan pekerjaan sangat minim, mereka bilang, "tanpa skill, lo ga ada apa-apanya kalo cuma kuliah.."
Seiring berjalannya waktu, ada saja masalah walaupun sebenarnya doa kita mengharapkan keadaan yang baik-baik saja. Tetapi saya bersyukur saya masih diberikan orang-orang yang mau mendengarkan keluh kesah saya dan sudah tahu tabiat saya bagaimana (maaf yaa saya selalu merepotkan :)) jadi mereka sudah menilai mana yang baik dan mana yang buruk di mata mereka terhadap saya. Sekarang saya hanya mensyukuri hal itu disamping RELIEF pun berganti personil di vokalis dan bassis yaitu Nabil (vokalis) dan Kodrat (bassis). Saya hanya berharap tidak ada masalah yang berarti supaya RELIEF baik-baik saja sampai saatnya tiba untuk tampil di khalayak ramai dengan kualitas bermusik yang tidak akan diragukan lagi.
Band's Formation:
Then
Now