4/06/2011

Implement E-Commerce in your Life: A brand new way to take part in business

Halo bloggers!! Akhirnya setelah sekian lama saya tidak menulis, kali ini saya ingin mengulik hal-hal yang berkaitan dengan ilmu jual beli nih.. tulisan kali ini akan membahas tentang kegiatan jual-beli yang lebih modern, akses cepat, mudah tanpa harus berjalan-jalan menghabiskan waktu hanya cuci mata ke mal. Yup, perkenalkan dunia perdagangan yang sudah popular saat ini, e-commerce. Apa itu e-commerce? E-commerce adalah suatu transaksi dagang yang dilakukan secara online dalam suatu jaringan computer database antara pihak penyedia produk dengan pihak yang membutuhkan produk, seluruh transaksinya akan masuk ke dalam suatu database.
                Ilmu tak akan berarti tanpa ada kegiatan untuk menerapkannya, right? Saya pernah mengalami masa-masa dimana saya butuh suatu barang yang saya suka tetapi saya tidak mampu untuk pergi ke mal atau tempat belanja lainnya dikarenakan waktu yang tidak memadai saya untuk meluangkan waktu sekedar cuci mata atau sekedar bersenang-senang. Kemudian saya sering mengeluh jika saya tidak menemukan barang sesuai kebutuhan saya, misalnya sepatu, saya akui ukuran kaki saya tidak biasa seperti ukuran kaki perempuan lainnya (ukuran kaki saya 42 *wow*), seringkali saya kesal jika diajak pergi dengan teman-teman berbelanja sepatu, dan tidak salah lagi, hanya saya yang tidak membawa pulang satu pasang sepatu pun. What a pity. Sampai akhirnya saya mengaktifkan kembali akun jejaring sosial saya (baca: Facebook), saya menemukan ternyata ada pula mereka yang berdagang lewat akunnya si pengusaha. Lantas saya telusuri toko-toko mana saja yang menyediakan kebutuhan saya, tentunya dengan harga yang sesuai. Banyak online shop yang menjadi teman saya, kemudian pernah suatu kali ada salah satu online shop yang menawarkan baju secondhand dengan harga murah. Awalnya saya ragu dengan ukuran bajunya, saya takut jika barangnya tidak bisa ditukar kembali. Maka terjadilah percakapan antara si konsumen (saya) dengan si penjualnya. Bla bla bla bla bla, akhirnya si penjual berhasil mengambil hati saya untuk membeli baju tersebut. Dia meyakinkan bahwa baju itu tidak akan terlalu pendek jika saya kenakan. Transaksi pun berlangsung, transaksinya biasanya kita meminta nomor rekening si penjual, kemudian si konsumen menransfer sejumlah uang sesuai harga baju plus ongkos kirimnya. Setelah transfer uang langsung diberitahukan kepada penjual bahwa kita sudah melakukan pengiriman uang, si penjual langsung memberitahu berapa lama barang itu akan tiba. Saya kira kegiatan ini akan merugikan saya karena faktor ketakutan seperti penipuan atau sebagainya, tetapi 3 hari kemudian datanglah barang itu ke rumah saya sesuai dengan alamatnya. Akhirnya, saya sedikit lega, langsung saya buka bungkusannya dan mencoba bajunya. Yah, lumayan, 80%-nya mirip seperti yang dibilang oleh penjualnya, hanya saja bajunya itu pendek sehingga kalau saya memakai baju itu berarti saya harus menggunakan tambahan legging atau stocking. Yaaa, not bad-lah. Yang sering bertransaksi lewat online shop selain saya ada juga adik saya sendiri, terkadang adik saya yang paling up to date mengenai online shop yang bagus-bagus. Dia pernah memesan sepatu boots sesuai ukuran kakinya, dan itu juga berhasil ia dapatkan sepatu tersebut. Banyak online shop yang memang servicenya memuaskan, namun saya juga tahu online shop yang mengecewakan kliennya, kita bisa lihat dari komentar para klien yang sudah pernah berbelanja di online shop tersebut, jika kebanyakan komentar bilang pelayanannya terlambat dari waktu yang telah dijanjikan, maka dipastikan online shop itu akan sepi pengunjungnya dan langsung dicoret dari daftar “Top Online shop” versi saya, hehehehehe.
                Selain melalui jejaring sosial, banyak pula yang berjualan lewat suatu web atau forum layaknya Kaskus, TokoBagus.com, dan lain-lainnya. Adapun sekarang yang saya alami sendiri di hidup saya, teman-teman saya berjualan lewat grup BlackBerry Messenger. Ketika teman saya meng-upload foto barang dagangannya, maka semua member yang masuk grup tersebut akan melihat dan adapula yang langsung tertarik sehingga tercapailah tujuan si penjual itu: barang dagangannya laku. Hehehehehe. Saya sendiri juga suka berkomentar mengenai barang dagangannya dan saya juga pernah memesan barangnya, karena teman baik saya sendiri yang berjualan maka tidak ragu saya membeli produk darinya (plusnya: bisa kas bon dulu kalau dengan teman sendiri :D). Teman saya juga banyak yang membuka online shop sekarang, walaupun posisi jualan dengan promo katalog juga tidak pudar ditelan zaman. Apapun usahanya, kita sebagai konsumen atau penjualnya juga harus membangun suatu kepercayaan (trust) setiap kali bertransaksi. Kita jangan sampai mengecewakan penjual ketika kita diminta untuk mengirimkan sejumlah uang pada hari itu juga dan ketika mereka meminta alamat rumah kita yang benar. Penjual juga harus menjaga konsistensinya dengan jadwal pengirimannya, ketelitian dalam mengemas barang, ketelitian penulisan alamat yang dituju, serta menjunjung kepuasan pelanggannya.
                Agar selalu merasa aman dalam berbelanja online sebaiknya pilih online shop yang terpercaya dan mereka harus menyertakan bukti-bukti yang konkret seperti lembaran bukti pengiriman memakai jasa titipan kilat, atau pilih yang selalu online rutin misal 2 hari sekali supaya disaat kita ingin berbelanja kita tahu kabar terbaru dari si empunya online shop tersebut. So, try something new is a kind of new adventure, right? Be smart buyer!! Happy Blogging!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar