Era telah berubah, kecanggihan teknologi membuat manusianya menjadi lebih kaya akan ilmu pengetahuan yang setiap harinya terus maju dan berinovasi. Hadirnya akses tanpa batas membuat kita merasa semakin mudah untuk menjalin komunikasi dengan siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Kecanggihan dalam bidang komunikasi terlihat pada saat ini dengan adanya sebuah konsep lama yang dibuat se-modern mungkin dalam bentuk baru: jejaring sosial (social networking). Konsep jejaring sosial ini sebenarnya sudah lama ada, menjadi lebih populer saat ini dengan lahirnya sebuah situs yang fenomenal yaitu Facebook.com (atau sekarang dapat diakses dengan mengetikkan fb.com). Situs ini telah menjaring hingga puluhan juta pengguna di seluruh dunia. Sampai saat ini, kalau saya, secara pribadi, mengakses internet untuk mencari tugas atau sekedar baca berita, pasti saya tak pernah lupa untuk login ke dalam Facebook. Mungkin kebiasaan ini juga lumrah bagi teman-teman saya, terlebih lagi sekarang banyak aplikasi jejaring sosial lainnya yang dikoneksikan dengan e-mail Facebook kita sendiri, praktis kan? Hanya sekedar update status atau memainkan game yang ada di Facebook kita, Facebook seperti tak akan pernah sepi dan selalu menjadi trend. Meskipun kita me-deactivate account dengan alasan 'istirahat' dari dunia social network, tetap saja keinginan untuk mengaktifkan kembali akun kita itu tidak akan terhalang. Belum lagi ada 1 orang mempunyai 2 akun sekaligus, pastinya menambah rating juga untuk Facebook. Saya kagum dengan pencipta Facebook, Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa yang bahkan tidak mempunyai sertifikasi lulus dari Harvard University tetapi mampu menunjukkan kepada dunia kalau mau berusaha dan yakin, pasti bisa. Saya rasa semua penduduk Indonesia perlu mencontoh semangat berkaryanya si Zuckerberg ini, kalau semua berpikir seperti dia, saya yakin tanpa daftar ke perusahaan manapun setiap orang pasti bisa sukses dan ga perlu ngemis-ngemis lagi.
Di balik kesuksesan, pujaan, pujian terhadap salah satu jejaring sosial ini, pasti ada nilai minus bagi setiap penggunanya. Terlalu banyak informasi yang harus di share (dibagikan) terkadang membuat beberapa orang jengkel, padahal informasi itu penting bagi yang belum mengetahuinya. Belum lagi jika mencurahkan segenap pikiran dan hati menjadi sebuah kalimat yang di share dalam bentuk status, wah bagaimana reaksi orang-orang yang sedang online saat itu? Bisa jadi ada yang tidak suka karena status Anda menjelek-jelekkan si pembaca yang merasa, dan Anda dilaporkan ke pihak berwajib, nah lho, kalau sudah begini repot kan? Memang sih menyenangkan share status di jejaring sosial, sampai ada yang kasih 'jempol' (like) rasanya senang sekali bagi si empunya status. Tetapi gawat juga apalagi status kita disalah artikan oleh teman kita. Saya juga mengalami masa yang tidak menyenangkan dengan akun Facebook saya. Akun saya selalu diperhatikan dari status, foto, hingga urusan relationship-nya, sehingga beberapa anggota keluarga saya kurang suka dan seringlah tiap minggunya saya diprotes, dimarahi, dituding yang tidak-tidak. Saya sikapi saja dengan sabar, ya mungkin orang hanya tau manfaat Facebook untuk bikin gosip buat saya, tapi saya sadari fungsi Facebook tidak seperti itu. Saya bisa mengorbitkan band saya hingga teman-teman saya kenal dengan band saya, itu karena Facebook, teman-teman saya tau saya sering menari, itu karena Facebook, sehingga saya sering diajak acara yang sebenarnya orang lain pun tidak mudah dapat kesempatan itu. Saya cukup senang dengan populernya Facebook hingga memudahkan jalan hidup saya seperti itu.
Bagaimana pun canggihnya dan populernya suatu jejaring sosial, hendaklah bijak dalam menggunakan segala fitur yang disediakan oleh situs tersebut, gunakanlah untuk membantu kita meraih kesuksesan. Well, sekian dulu tulisan saya ini, mudah-mudahan terbitan selanjutnya lebih banyak lagi, hehehehe. Happy Blogging!! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar