11/30/2010

This Afternoon News..Phatetic..

Hidup membutuhkan uang tetapi uang bukanlah segalanya. Sebelum mendapatkan uang kita harus bekerja terlebih dahulu agar menghasilkan uang yang kita inginkan untuk membeli keperluan hidup kita. Meskipun bekerja itu membuat, misalnya, pasangan kita hampir selalu tersita waktunya untuk kita, toh jika akhirnya tidak bekerja lagi pada kenyataannya kita yang selalu men-supportnya akan merasa sedih.

Sore ini menjelang maghrib, saya mengalami hal seperti itu. Orang yang selama ini bekerja untuk menghidupi kebutuhannya, meringankan keluarganya dengan membayar uang kuliah sendiri, serta demi menyenangkan hari-hari saya, dia harus menerima kenyataan yang pahit baginya. Dia tidak dikontrak di tempatnya bekerja setelah mengikuti training 3 bulan lamanya. Saat saya menerima pesannya tadi sore, rasanya saya tidak berada di tempat saya tidur tadi, saya langsung menangis, menangis mungkin karena doa-doa saya kurang ampuh untuknya, mungkin saja Tuhan menghendaki bahwa dia tidak diperkenankan kerja dalam waktu yang lama. Selama ini dia selalu mengeluh tentang pekerjaannya, mungkin keluhan yang berasal dari hati itulah hingga Tuhan tidak memberinya sedikit harapan untuk terus bekerja. Awalnya saya sulit menerima dia bekerja, tetapi (mungkin) karena pola pikir saya berubah menjadi lebih memahami, saya mulai terbiasa mendengar dan melihat bagaimana ia bekerja. Tetapi mengapa hari ini terjadi? Seandainya saya bisa membantu, tetapi tak mungkin karena bagaimana saya bisa memberi semua kebutuhannya, sedangkan saya tidak bekerja? Ini berarti, mulai hari ini, saya tidak lagi menggantungkan beberapa hal padanya. Sekarang dia sudah pergi dari kota ini. Kami terpisah lagi seperti dulu, harus menempuh jarak Depok-Bogor. Yang aku takutkan ketika ia sudah tidak bertemu denganku sekian lamanya, ia menjadi berubah karena orang lain. Sekarang bagaimana saya bisa tegar seperti sebelum hari ini?

Ini hari yang menyakitkan dirinya dan juga diri saya sendiri..

11/29/2010

Daur Ulang Kertas, Perlukah?

Perlukah mendaur ulang kertas?
Saya sering melihat orang di sekitar saya banyak yang menggunakan kertas, entah untuk menulis, mem-fotocopy, atau kebanyakan jika Anda salah tulis maka Anda merobek kertas itu dan membuangnya..Sungguh ironis mengingat jumlah pepohonan di Indonesia semakin berkurang dan sumber daya hutan semakin menipis, banyaknya pembangunan yang dilakukan di setiap daerah mengharuskan untuk menyingkirkan hutan sebagai lahan pembangunan yang baru.
Tetapi jika kita concern dengan lingkungan, maka tidak ada salahnya kita membuat suatu inovasi dan bisa mendatangkan keuntungan baik secara fisik maupun non fisik. Contoh pendauran ulang kertas seperti gambar-gambar di bawah ini..














Namun barang-barang daur ulang ini juga terdapat kelemahan, yaitu mudah rapuh dan hancur jika terkena air. Meskipun harga jualnya tinggi tetapi ini juga membutuhkan perawatan ekstra jika Anda ingin awet memiliki barang-barang seperti di atas. See? Now, you decide!

Listing Program Membuat Sebuah Menu pada Ruby

p=0

while p != 3

puts "+++PROGRAM MENU+++"

puts "++++++++++++++++++"

puts "1. Akreditasi "

puts "2. Kalkulator "

puts "3. Keluar "

puts "Masukkan pilihan :"

p=gets.to_i

while p != 3

if p==1

puts "===AKREDITASI==="

print "Masukkan Jumlah Mahasiswa :"

mhs=gets.to_i

a=0

for a in 1..mhs do

print "== DATA Mahasiswa ke-#{a} =="

puts

print "Masukkan nama :"

nama=gets

print "Masukkan NPM :"

npm=gets

print "Nilai UTS :"

uts=gets.to_i

print "Nilai UAS :"

uas=gets.to_i

total=uts*0.7 + uas* 0.3

puts "Total Nilai anda adalah....",total

case

when total >=85

puts "grade anda A"

when total >=75

puts "grade anda B"

when total >=65

puts "grade anda C"

when total >=55

puts "grade anda D"

else

puts "grade anda E"

end

end

break

elsif p==2

puts "=== KALKULATOR ==="

puts "Masukkan a :"

n1=gets.to_i

puts "Masukkan b :"

n2=gets.to_i

puts " ==== Hasil ===="

jum="penjumlahan :",n1+n2

puts jum

kur="pengurangan :",n1-n2

puts kur

kal="perkalian :",n1*n2

puts kal

bag="pembagian :",n1.to_f/n2.to_f

puts bag

puts

break

elsif p==3

exit

else

puts "salah input"

break

end

end

end

Just A Chit Chat

SHOULD MOBILE PHONES BE BANNED FROM SCHOOL?

Shanti : Putri, do you think that mobile phones should be banned from school?

Putri : No, I don’t. Why?

Shanti : I think mobile phones only make some social problems in the school. You know why? Well, they always use mobile phones when the study activities are going on. It makes the students don’t pay attention to their teacher’s explanation. Also there are students who are lost their mobile phone. Sometimes they do not careful with their mobile phones. They also unconscious with the danger outside. In the school there are many people who are always thief without known by us.

Putri : Yeah, I heard about that too. Many times I saw many students who lost their mobile phones because they don’t be careful with them.

Shanti : See what I mean? Besides, the modern mobile phones completed by many features like MP3s, camera, multimedia message, until 3Gs. It makes students only enjoy the features while the lessons are going on. Sometimes they play some music in loud sound, so it disturbs other students in another class to concentrate with the lesson. Another thing is they always accuse to school to be responsible with the accident, but the school doesn’t know what happen in the accident, so they just often give many advices for the students to be careful without any exertion to look for the source of the problems.

Putri : Do they? How come?

Shanti : Using the phones during the lessons is the most factor of the lost phone. They usually leave their phones in their seats. Someone can see this chance to take the phone and bring it to the mobile phones’ centre then he/she sell it. This make the school doesn’t know what to do except they should banned the using of mobile phones in the school.

Putri : Actually, I can’t deny the facts that mobile phones can help us to communicate with our parents to inform where we are, or just send message to all friends to inform our condition. I can’t imagine what this world would be like if there are no mobile phones. How could I communicate with other people although I’m out of my house? How could people know where I am?

Shanti : You’re right. I don’t object to that.

Putri : To me, mobile phones have more advantages than disadvantages.

Tentang Surat Lamaran Pekerjaan

Surat Lamaran yang Baik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat lamaran yang baik, yaitu sebagai berikut:

  • Impresif.

Tampilkan jati diri kita secara menarik. Isi surat hendaknya dapat memunculkan kesan simpatik, tidak terlalu arogan tetapi juga tidak terlalu merendah.

  • Menarik minat calon atasan.

Kesan pertama sangat penting. Usahakan untuk menyusun surat yang ketika seseorang mulai membacanya, akan langsung tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seperti apakah kriteria kita

  • Menyebutkan kualifikasi yang diraih.

Prestasi kerja maupun pengalaman yang sukses harus disebutkan, untuk menunjukkan bahwa kita mempunyai prestasi dan pengalaman yang patut dipertimbangkan.

  • Menggunakan bahasa yang enak dibaca, ringkas dan padat.

Gunakan bahasa yang sederhana dan ringkas. Kita mempunyai kesempatan untuk menjabarkan semuanya dalam kesempatan wawancara. Untuk saat ini, buatlah penjelasan yang singkat tetapi efektif.

  • Kalimat yang efektif.

Hindari kalimat yang tidak efektif, kalimat yang diulang-ulang tanpa alasan, ejaan yang salah, maupun penggunaan tata bahasa yang buruk. Yang sering terjadi adalah penggunaan kata keterangan yang berulang-ulang, atau kata sambung yang berulang-ulang, yang menyebabkan kalimat terasa janggal, yang persis seperti kalimat yang sedang anda baca saat ini, yang menggunakan kata sambung ‘yang’ secara berulang-ulang dan berlebihan.

  • Bahasa Indonesia saja

Jika tidak diminta, hindari penggunaan bahasa Inggris, terutama jika kemampuan bahasa Inggris kita kurang baik. Jika bahasa Inggris kita bagus, boleh saja membuat surat lamaran berbahasa Inggris, yang tentu saja merupakan sebuah ‘nilai plus’ bagi kita.

  • Tujuan dan alasan melamar.

Cantumkan tujuan dan alasan kita melamar. Biasanya tujuan yang sering disebutkan dalam surat lamaran adalah bahwa kita mempunyai kemampuan dan pengalaman yang memadai dalam bidang pekerjaan tertentu, dan dengan bergabungnya kita ke suatu perusahaan akan dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi perusahaan tersebut.

  • Kerapihan.

Gunakan kertas yang bagus, bersih dan rapih, tidak kusut, tidak tebal dan tidak mudah terkoyak. Jangan menulis atau mencetak dengan tinta yang terlalu tipis agar surat lamaran mudah dibaca, dan hindari penggunaan tippex.

  • Tulis tangan atau komputer?

Lebih baik menggunakan komputer, kecuali perusahaan yang kita tuju mensyaratkan agar surat lamaran ditulis dengan tangan. Agar diperoleh kualitas tulisan yang setara dengan kualitas tulisan dari mesin cetak, sebaiknya gunakan printer inkjet atau laser, dan hindari penggunaan printer dot matrix karena akan memberi kesan kita orang yang tertinggal dalam hal teknologi. Gunakan jenis font standar, seperti Times New Roman untuk memberi kesan formal.

Jadi sebelum Anda melamar pekerjaan, ada baiknya Anda fokus terhadap poin-poin di atas, percaya tidak, dengan format surat lamaran yang baik Anda akan memberi kesan yang baik dan Anda langsung mendapatkan respek yang lebih (wow). Jadi tetap semangat yaa!!!

sumber : Buku Paket Bahasa Indonesia ^_^

Movie Review : Pay It Forward (2000)

This film is directed by Mimi Leder, from the books written by Chaterine Ryan Hyde and the screenplay from Leslie Dixon. It released on 20 October 2000 in USA. It’s a pure drama and romance story actually. Young Trevor McKinney (Haley Joel Osment), troubled by his mother's alcoholism and fears of his abusive but absent father, is caught up by an intriguing assignment from his new social studies teacher, Mr. Simonet (Kevin Spacey). The assignment: think of something to change the world and put it into action. Trevor conjures the notion of paying a favor not back, but forward--repaying good deeds not with payback, but with new good deeds done to three new people. Trevor's efforts to make good on his idea bring a revolution not only in the lives of himself, his mother and his physically and emotionally scarred teacher, but in those of an ever-widening circle of people completely unknown to him.

A school social studies assignment leads to social changes that spread from city-to-city. Assigned to come up with some idea that will improve mankind, a young boy (Haley Joel Osment) decides that if he can do three good deeds for someone and they in turn can "pay it forward" and so forth, positive changes can occur. What appears to initially be a failure, is indeed a success that is not immediately known but is traced backwards by a reporter who is a benefactor. The initial recipients of the boy are a drug addict (James Cavaziel), his badly scarred school teacher (Kevin Spacey), and a classmate who is constantly bullied by his peers. While physically and mentally scarred by past events, the teacher is not the only one bearing scars. The young boy fears his mother's fate, particularly at his brutal, alcoholic father's (Jon Bon Jovi) hands. The mother also bears scars from her childhood with a homeless, alcoholic mother (Angie Dickinson).

In some circles this film has been criticized for laying on the fluff. It is too much like a soap opera. And that is so far from the truth. Let's recount the issues at hand and examine them. Kevin Spacey plays a burn victim because of child abuse. Helen Hunt plays a single mom that is having a hard time recovering from alcoholism and has a bad case of "can't get her ex-husband" out of her life and her bed. Haley Joel Osment plays a wise beyond his years son that had to grow up precociously because of his mother that suffers from the above. Every character in this film, including the bit players suffers from real problems. If people have a hard time understanding this then just go to an average suburban classroom in North America and arbitrarily pick out ten kids. Chances are you will find cases of alcoholism, child abuse, divorce and a plethora of issues that are not conducive to a healthy environment for a child. So this film is just mirroring life. That's all.

The performances by the three leads is nothing short of brilliant. Not as much can be said for the rest of the cast, but Spacey, Osment and Hunt all could be nominated this year when March comes. All three bring compassion and depth to the three scarred people that they portray. But especially intriguing is Osment. He doesn't need to say anything in order for you to understand him. It's a look, a twitch, a smile, a shiver. Anything he does helps us understand who he is and why he is that way. Osment is one true gifted actor and I really don't think he is going to fade away in the years to come like so many other child prodigies. This is the real deal. By following up Sixth Sense with a performance this real solidifies him as a true thespian.

If you have not seen this film for whatever reason, and its box office suggests most haven't, then do yourself a favour and take a chance on it. Not only will it do you good, it really might help change you in some ways. And as Osment says in the film, maybe we may all see in some way that, " the world isn't really s**t."


***

This is my favorite one. The film is touching in every scene. You should have watch this film, it's a must!!!

Write your review after you watched any kind of film..

Then, Happy Blogging!!!

Berhargakah Aku?

Berhargakah aku?

Dengan kerapuhan dan kelemahan tiada henti meratap

Masihkah aku berharga?

Ku sia-siakan raga ini melebur dengan nafsunya yang memburu

Apa arti harga itu?

Jiwa ini membayar mahal setiap peluh yang menguap

Sebelah matakah mereka?

Dengan keindahan layu menyapu waktu

Jadi apakah berharga?

Aku yang hancur dan rapuh karena buta

Buta merasuk relung tertusuk

Konsep Kamera

Kamera, Awalnya Bekerja Tanpa Lensa
Saat ini, dengan paduan kamera digital dan perangkat lunak pengolah citra, proses membuat foto yang indah dapat semakin mudah dilakukan. Ditambah lagi dengan tersedianya paduan fitur kamera digital dalam banyak telepon genggam, kegiatan ini semakin terjangkau oleh lebih banyak orang. Banyak penikmat fotografi yang berpendapat bahwa elemen penentu kualitas sebuah kamera adalah lensanya. Tapi tahukah anda, bahwa kamera yang pertama di dunia dulu dapat bekerja baik, padahal tidak berlensa? Dan uniknya, kamera tanpa lensa ini belum juga punah, karena masih sering dipakai hingga hari ini!
Mengapa Bisa Tanpa Lensa?
Kamera tanpa lensa ini telah dipakai sejak dulu kala. Pada abad keempat, sejumlah tokoh Yunani seperti Aristoteles dan Euclid telah mendeskripsikan teknik tersebut. Begitu pula, pada abad kelima, seorang filsuf Cina bernama Mo Jing juga telah bermain-main dengan teknik ini, yang ternyata memang sederhana namun bekerja dengan cukup baik. Secara sederhana, teknik tersebut dapat diilustrasikan oleh gambar di bawah ini.

Teknik Memotret Tanpa Lensa
Bayangkan bahwa anda memiliki sebuah ruang kamar yang benar-benar tertutup rapat, kecuali pada sebuah ‘lubang jarum’ di salah satu sisinya. Gelombang cahaya akan ‘bocor’ memasuki lubang ini, sehingga sebuah citra akan terbentuk pada sisi dinding yang berseberangan dengan ‘lubang jarum’. Seperti terlihat pada gambar, citra yang terbentuk menyerupai objek yang terletak di luar ruang kamar, hanya saja terproyeksikan secara terbalik.

Foto Terbesar di Dunia
Teknik kamera tanpa lensa ini lalu dikembangkan lanjut oleh Ibn al-Haytham, sang saintis pertama di dunia, menjadi ‘camera obscura’ (bahasa latin dari kamar gelap; kata ‘camera’ tersebut akhirnya diadopsi untuk menyebut semua jenis perangkat pembuat foto sampai saat ini). Dengannya, pemandangan yang indah di alam sekitar lalu dapat diproyeksikan ke atas kanvas, untuk lalu dapat dilukis ulang dengan perspektif yang akurat. Hasilnya lantas dapat dibawa-bawa, agar keindahan alam tersebut juga bisa dinikmati orang lain di tempat lainnya.
Di kemudian hari, orang lalu menggunakan medium film untuk menggantikan fungsi kanvas. Pada tahun 2006, dengan memanfaatkan metode ini, sebuah tim fotografer membuat “Foto terbesar di dunia” [4]. Mereka menggunakan sebuah hanggar tua yang telah tidak dipakai sebagai ‘ruang kamar’ untuk merekam citra. Persis seperti pada ilustrasi di atas, seluruh permukaan hanggar ditutup rapat, kecuali pada sebuah ‘lubang jarum’ yang sangat kecil. Hasilnya, foto yang diabadikan dapat mencapai ukuran 33 kali 8,5 meter persegi.

Mudah Dibuat Sendiri
Dengan mengganti ‘ruang kamar’ dengan sebuah kotak kecil, dan menempatkan media perekam (film ataupun sensor digital) di sisi yang berseberangan dengan ‘lubang jarum’, maka siapapun dapat membuat kamera ini sendiri, misalnya memakai sebuah kotak pensil bekas. Cara mengoperasikannya pun cukup mudah: mainkan lebar bukaan ‘lubang jarum’ serta atur seberapa lama lubang itu dibiarkan terbuka. Secara sederhana, dua aturan di bawah dapat dijadikan panduan:
1. Semakin besar lubang, dan semakin lama bukaan lubang: maka citra menjadi semakin terang, tapi detilnya semakin kabur.
2. Semakin kecil lubang, dan semakin singkat bukaan lubang: maka citra menjadi semakin gelap, tapi detilnya semakin tajam.
Nah, selamat mencoba membuat kamera anda sendiri, tanpa lensa!



Bacaan lanjutan
[1] http://en.wikipedia.org/wiki/Pinhole_camera
[2] http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham
[3] http://en.wikipedia.org/wiki/Camera_obscura
[4] http://www.ocregister.com/ocregister/homepage/abox/article_1210585.php
[5] http://blog.makezine.com/archive/2006/08/make_video_podcast_weekend_pro.html
Ilustrasi: http://www.candyjar.co.uk/

sumber : www.google.co.id

Ada Yang Tertinggal di Kotaku

Bogor, 23 Desember 2008
Pagi yang dingin ini memaksaku untuk segera sadar bahwa sebentar lagi bus akan segera tiba di tempat ini. Aku mengikuti acara sekolah dalam rangka study tour ke Banten. Sebenarnya aku senang, tetapi setiap acara seperti ini aku selalu malu pada diriku sendiri. Bayangkan, jika aku sedikit repot membawa perlengkapan maka aku akan terlihat sebagai anak yang “culun” karena terlihat berlebihan dan tidak tahu sikon. Tetapi kalau aku santai, seperti sekarang ini aku tidak membawa baju ganti, aku salah besar menganggap tidak akan menghadapi hal-hal konyol yang dilakukan teman-temanku. Aduh, mau mati rasanya. Untungnya aku tidak terlalu bosan, karena teman-temanku itu seru sekali orang-orangnya. Ditambah lagi dengan Angga, dia teman satu ekskul denganku, tetapi aku hanya mengetahui beberapa hal tentang dia. Dia aktif, suka bermain band, hobi nyanyi, dan digandrungi wanita-wanita kelihatannya. Aku heran sekali, padahal kataku dia biasa-biasa saja dengan rambut ikal dan kulit hitamnya itu. Aku menganggap dia hanya menang tinggi badan, karena perempuan suka laki-laki yang tinggi. Selain itu, katanya dia juga pintar di kelas. Sudahlah, kembali ke topik, hahaha. Aku berbeda bus dengannya, tapi anehnya dia suka sekali iseng-iseng mengirim pesan, sampai akhirnya kami mengobrol panjang sekali sepanjang perjalanan rombongan kami menuju Banten. Untungnya aku tidak mabuk perjalanan. Setelah melewati study tour yang ‘serius’, tiba saatnya kami bersenang-senang di pantai. Semua kawan-kawanku bermain air, sementara aku dan Indri lebih memilih duduk di dekat pohon. Tak lama kemudian aku dipanggil menuju tepi pantai, aku dipaksa oleh Eki dan Putri untuk main air. Awalnya aku hanya berdiri merendam kaki, tetapi sesuatu yang ‘jahat’ menyerangku. Tubuhku didorong menuju pantai dan byuuuuuuurrrr!!!! Basah kuyuplah aku jadinya. Sial, aku mengumpat, aku tidak bawa baju ganti, Ya Tuhan. Kekesalanku langsung berakhir karena sudah kepalang basah, ya sudah aku lanjutkan saja bermain di pantai. Sementara di kejauhan sana, diam-diam Angga mengawasi aku dengan lekat…
Setelah itu kami pulang setelah makan malam, hingga tiba di Bogor pada tengah malam menjelang subuh, astaga, padahal besok aku harus terbang ke Bali. Betapa capeknya aku, huuuuhhh…
Bali, 24 Desember 2008
Akhirnya, aku menginjakkan kaki di tempat yang digandrungi oleh wisatawan untuk berlibur. Bagiku, ini bukan liburan yang sesungguhnya. Bukannya apa, tetapi setiap aku datang ke tempat ini rasanya semua keinginanku tak pernah terbayar. Haus rasanya bermain dengan pasir menari-nari bebas di sela jemari kaki, menghabiskan kekayaan hanya dengan membeli buah tangan yang sebenarnya di rumahku pun bisa aku dapatkan. Rasanya berbeda. Lagi-lagi aku harus menikmati liburan yang tidak menyenangkan disini. Kami sekeluarga harus mengikuti acara ngaben massal, karena nenekku yang sudah meninggal belum diupacarai ngaben. Ah, kapankah aku menikmati liburan ini sendirian dengan sesuka hati?
Terik sang Surya rupanya mulai membakar kulitku ini. Sekujur tubuh menjadi merah, benar-benar terbakar. Sepertinya losionku tidak mempan disini. Segera, setiap hari dari rumah Kelodan kami berangkat ke rumah Kajanan. Sesampainya disana aku hanya bermain dan mengobrol dengan saudara-saudaraku. Pekerjaan aku pun hanya satu : makan. Keluarga di Bali rata-rata sering sekali mengadakan acara makan-makan, walaupun acara itu sedang dalam suasana dukacita. Hampir tiap jam aku ditawari makan oleh tanteku, bisa-bisa aku menjadi korban kegemukan disini. Aaaaahhhh…tidaaakkk!!!
Bosan rasanya seperti itu selama berada disini. Lebih baik aku masih ikut study tour ke Banten sehari yang lalu, lebih menyenangkan meskipun sesudahnya kami harus mengumpulkan laporan dari perjalanan tour tersebut. Ah, rupanya aku kurang istirahat, sepulang dari Banten subuh-subuh sekali aku pergi ke bandara, pakai acara ditunda dulu 1 jam! Betapa bosannya…padahal aku baru beberapa jam ada di Bali, tapi aku ingin cepat-cepat pulang ke Bogor lagi.
Triiiiiingg!!! Ada pesan masuk dari Angga. Aku senang sekali, yah setidaknya tidak terlalu membosankan dibandingkan harus mendengar orang-orang berceloteh dalam bahasa Bali, serius, aku tidak mengerti sama sekali lho. Sesegera mungkin aku membuka ponselku untuk membaca pesannya dan membalas dengan sangat cepat. Hatiku senang sekali, setidaknya setelah study tour kemarin, hawanya masih terbawa serunya sampai kesini, apalagi Angga baik sekali mau menanyakan kabar aku di Bali. Kami bergantian mengirim dan membalas pesan hingga tengah malam. Rasanya semangatku jadi bangkit lagi, jujur saja, aku senang dia mengirim pesan karena aku kagum sekali sama dia, meskipun kelakuannya konyol dan suka buat aku kesal. Dia senang cari-cari perhatian, aku rasa. Tapi ada yang berbeda dari dirinya sehingga membuatku ingin selalu membalas pesan-pesannya.



to be continued..

program gerbang logika

#include "stdio.h"

#include "stdlib.h"

#include "conio.h"

#include "math.h"

main(){

int pilih,a,b,c,d,mulai=1;

char g;

while(mulai==1){

system("clrscr");

printf("--------------------------\n");

printf("GERBANG L0GIKA|\n");

printf("MENU \n");

printf("--------------------------\n");

printf("1. AND \n");

printf("2. OR \n");

printf("3. NOT \n");

printf("4. NAND \n");

printf("5. NOR \n");

printf("6. XOR (EXCLUSIVE-OR) \n");

printf("--------------------------\n");

printf("Pilih nomor 1-6 : ");scanf("%d",&pilih);

printf("\n");

if (pilih<1>6)

putchar(6);

if (pilih==1){

system("cls");

printf("AND \n");

printf("Masukan nilai biner ke-1 : ");scanf("%i",&a);

printf("Masukan nilai biner ke-2 : ");scanf("%i",&b);

printf("\n");

if (a==1 && b==1){

printf("HASIL=1");

printf("\n");

}else{

printf("HASIL= 0");

printf("\n");

}

}else if(pilih==2){

system("cls");

printf("OR \n");

printf("Masukan nilai biner ke-1 : ");scanf("%i",&a);

printf("Masukan nilai biner ke-2 : ");scanf("%i",&b);

printf("\n");

if (a==1 || b==1){

printf("HASIL= 1");

printf("\n");

}else{

printf("HASIL= 0");

printf("\n");

}

}else if(pilih==3){

system("cls");

printf("NOT \n");

printf("Masukan nilai biner ke-1 : ");scanf("%i",&a);

printf("Masukan nilai biner ke-2 : ");scanf("%i",&b);

printf("\n");

c=(!("%i",a));

d=(!("%i",b));

printf("HASIL= %i",c);

printf("\n");

printf("HASIL= %i",d);

printf("\n");

}else if (pilih==4){

system("cls");

printf("NAND \n");

printf("Masukan nilai biner ke-1 : ");scanf("%i",&a);

printf("Masukan nilai biner ke-2 : ");scanf("%i",&b);

printf("\n");

if(!(a==1 && b==1)){

printf("HASIL= 1");

printf("\n");

}else{

printf("HASIL= 0");

printf("\n");

}

}else if(pilih==5){

system("cls");

printf("NOR \n");

printf("Masukan nilai biner ke-1 : ");scanf("%i",&a);

printf("Masukan nilai biner ke-2 : ");scanf("%i",&b);

printf("\n");

if(!(a==1 || b==1)){

printf("HASIL= 1");

printf("\n");

}else{

printf("HASIL= 0");

printf("\n");

}

}

else if (pilih==6){

system("cls");

printf("EXOR \n");

printf("Masukan nilai biner ke-1 : ");scanf("%i",&a);

printf("Masukan nilai biner ke-2 : ");scanf("%i",&b);

printf("\n");

if ((a==1)^(b==1)){

printf("HASIL= 1");

printf("\n");

}else{

printf("HASIL= 0");

printf("\n");

}

}

getch();

}

return 0;

}

program mencari nilai biner

#include stdio.h

#include math.h

#include conio.h

int main(void){

clrscr();

int dec=0,flag=0.0;

int bin,bit;

double exp=0.0;

printf ("Masukkan angka :");

scanf("%i",&bin);

while(bin){

bit=bin %10;

if(bit!=0 &&bit !=1){

flag=1;

}

bin=bin/10;

dec=dec+bit*pow(2,exp);

exp++;

}

if (flag){printf("Out");}

else{printf("%i",dec);}

getch();

return 0;

}

jangan lupa yaaa simpennya dalam bentuk .cpp ok!!