Beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti seminar di sebuah instansi pelatihan di daerah Depok. Seminarnya menarik, bertemakan desain grafis menggunakan free software yang kualitasnya tidak kalah dengan software yang berbayar. Menarik sekali kan, apalagi untuk Indonesia yang notabene tidak semua menggunakan produk asli (Indonesia adalah jagoan hacker dan cracker di dunia, hahahaha), hal ini sangat membantu. Hanya tinggal mendownload saja dan viola! Kita mendapatkan free software, legal dan halal bagi kalangan IT. Orisinalitas semakin dibutuhkan seiring dengan maraknya kampanye anti pembajakan, tidak hanya di industry musik atau film tetapi berlaku juga bagi semua bidang termasuk IT. Oke, kembali ke cerita semula, berhubung saya tidak tahu apa-apa mengenai software yang dibahas dalam seminar itu, maka itu membuat saya semakin tertarik untuk mengetahuinya. Maka waktu itu saya mendaftar (hanya 50 peserta yang boleh mengikuti seminar tersebut) dan mengikuti seminarnya. Para peserta diberi modul seminar, majalah, 1 keping CD yang setiap peserta mendapatkan isi yang berbeda, sebuah bolpoin, dan buku catatan serta makan siang (ini yang paling enak, hahahaha).
Isi seminarnya menarik, dimulai dari penggunaan graphic editing menggunakan GIMP, nah apa itu GIMP? GIMP (GNU Image Manipulation Program) adalah suatu graphic design software yang hampir mirip kinerjanya dengan Adobe Photoshop (untuk yang berbayar). GIMP dibuat pada tahun 1995 oleh Spencer Kimball dan Peter Mattis dari University of California, Berkeley. Kemudian pada Januari 1996 GIMP merilis produknya yang bernama GIMP 0.54. Kegunaan GIMP ini antara lain adalah untuk membuat karya publishing, membuat logo, mengedit foto, dan membuat animasi sederhana. Dalam kalangan yang gemar menggunakan open source, software ini sangat diminati, why? Karena GIMP merupakan produk open source yang gratis dengan fitur yang lengkap, sehingga dapat menghasilkan output yang beragam. GIMP juga mudah digunakan dan multi-platform.
Selain membahas GIMP, pada seminar itu saya juga baru mengetahui ada software yang bernama Blender, nama yang unik, bukan? Namanya yang seperti alat dapur itu ternyata memang benar-benar bisa mem-blending suatu grafis, mencampuradukkan kemampuan desain dan kreativitas dalam memainkan sudut kamera, saya rasa software ini dapat diandalkan buat kita yang pemula jika ingin membuat suatu animasi bergerak layaknya film-film animasi keluaran perusahaan animasi seperti Pixar, DreamWorks, dsb. Blender dapat digunakan untuk menciptakan animasi baik 2D maupun 3D. Blender juga sangat multi-platform yang memungkinkan Blender bisa diinstall di sistem operasi mana saja baik Windows ataupun Linux. Dalam seminar juga ditunjukkan how to make a graphic dan menentukan point of view agar pada saat ditonton animasi tersebuk menjadi menarik layaknya film manusia sungguhan. Jika kita ingin menguasai Blender tidak perlu Anda lulus dari kelas menggambar terlebih dahulu, karena kita tidak harus pintar menggambar untuk menggunakan Blender, kita hanya perlu kreatifitas dan ide-ide yang segar untuk membuat karya animasi bergerak yang keren.
Huwwwff..setelah lama saya mendengarkan materi, tiba akhirnya waktu makan siaaang!! Senangnya, sambil makan para peserta ditemani dengan penayangan film animasi hasil menggunakan software Blender yang berjudul Big Buck Bunny, masih banyak produk film animasi yang dibuat oleh Blender Foundation seperti film Sintel, lalu ada game juga yang dihasilkan olehnya tetapi saya lupa nama gamenya. Setelah selesai makan kami mengisi kuesioner terlebih dahulu sebagai syarat untuk mengambil sertifikat. Sertifikat di tangan, ilmu pun bertambah. Maka bagi mahasiswa/i disarankan untuk perbanyak mengikuti seminar, dan setelah seminar tuangkan kejadian hari itu dalam blog kalian. Happy Blogging!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar